Senin, 03 Juni 2013

Usaha Pembesaran Belut HANYA Menguntungkan jika……

Beberapa bulan yang lalu, hampir setiap media baik cetak maupu elektronik setiap hari gencar memberitakan manisnya usaha budidaya belut sehingga banyak para pembaca yang begitu antusias, berbondong-bondong untuk mengadu nasib  mencoba manisnya usaha budidaya belut tersebut namun ironisnya banyak diantara mereka yang akhirnya merasa putus asa dan kecewa karena apa yang dibayangkan dibenaknya ternyata tidak semanis yang digembar-gemborkan.
Usaha budidaya belut sebenarnya memang menguntungkan dan menjanjikan namun permasalahannya, banyak hal yang kurang diperhatikan oleh pelaku usaha budidaya tersebut. Seperti, faktor  media, benih, serta yang paling penting adalah analisa bisnisnya.
Meski faktor yang paling mempengaruhi tingkat kegagalan dalam budidaya belut adalah media budidaya namun, faktor yang tidak kalah pentingnya adalah kwalitas bibit belut itu sendiri. Belakangan ini banyak dijual bibit-bibit belut  yang tidak jelas asal usulnya dan ironisnya lagi, banyak penyedia bibit yang hanya memanfaatkan momen tanpa mengedepankan sportifitas. Mereka memanfaatkan kelangkaan bibit budidaya tersebut dengan menjual bibit sembarangan bahkan ada juga yang “tega” menjual bibit hasil setruman dengan tetap mematok harga yang mahal sehingga para peternak beranggapan bahwa bibit yang dibelinya adalah bibit yang baik karena harganya tersebut.
Sudah beberapa bulan terakhir ini, whisgoo agribisnis sendiri sengaja tidak menjual bibit belutnya kepada umum karena berbagai alasan, salah satunya adalah bahwa kini sudah saatnya para pelaku usaha pembesaran belut harus bisa menghasilkan bibit sendiri tanpa menggantungkan dari pihak lain. Pentingnya pelaku budidaya bisa menghasilkan bibit sendiri karena ianya dapat memangkas biaya produksi yang sangat besar mengingat hampir 60% biaya produksi disedot oleh biaya pengadaan bibit.
Untuk teknik pembibitan belut itu sendiri tidaklah sulit sebagaimana yang disangkakan, hanya saja proses tersebut membutuhkan sedikit kesabaran dan ketlatenan serta pengetahuan tentang teknis itu sendiri. Secara garis besar teknik yang digunakan untuk pembibitan sebenarnya hampir sama dengan teknik pembesaran belut hanya saja ada sedikit-sedikit metode yang diperlukannya.
Setiap petani pembibitan mempunyai metode dan trik masing-masing termasuk metode yang dipakai oleh tim pembibitan Whisgoo Agribisnis. Sekarang ini tim whisgoo juga sedang menulis ebook tentang bagaimana cara sederhana membibitkan dan membesarkan belut secara mandiri. Tujuannya agar pelaku budidaya betul-betul dapat merasakan manisnya keuntungan bisnis budidaya belut :-) .
Mengapa perlu membibitkan sendiri? karena ada banyak keuntungan yang bisa diambil darinya, Antara lain ;
  1. Bibit yang dihasilkan sendiri bisa lebih cepat beradaptasi pada lingkungan kolam pembesaran.
  2. Dapat memangkas lebih dari 50% biaya pengadaan bibit.
  3. Bibit dari hasil pembibitan sendiri tetap jauh lebih baik karena bagaimanapun kwalitas bibit akan menurun drastis jika bibit didatangkan dari daerah lain meski sebenarnya bibit tersebut berkwalitas tinggi.  Hal ini disebabkan karena bibit akan mengalami stres dan kelelahan sewaktu pendistribusian terlebih jika jaraknya cukup jauh.
  4. Seandainya bibit tidak bisa besar, Anda dapat menjualnya langsung kepada pengrajin peyek belut atau olahan lainnya, meski harganya rendah tapi Anda tetap tidak rugi karena bibit Anda produksi sendiri.
  5. Dan masih banyak lagi …
Menurut pendapat pribadi kami, meski usaha budidaya pembesaran yang dilakukan menghasilkan 6 kg belut per setiap kilo gram bibit, jika kita masih membeli bibit dari pihak ketigasebenarnya sih keuntungan yang didapat itu masih terlalu mepet apalagi jika harga belut konsumsi dipasaran lagi anklok. . Terus bagaimana jika belut yang dihasilkan cuma 5 atau 4 atau 3 kg per setiap kilo gram bibit?  boro-boro untung… :-( balik modal aja dah bagus… he..he..

Tetap semangat bro… Solusi pasti datang….. :-) .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar