Senin, 03 Juni 2013

Rekomendasi Klon Bibit Karet Unggul Periode 2010-2014


Rekomendasi Klon Karet Unggul Periode 2010-2014
(Balai Penelitian Sembawa – Pusat Penelitian Karet Deptan)

Klon unggul baru merupakan syarat utama agar komoditas karet dapat menghasilkan produksi  dengan tingkat produktivitas yang tinggi sehingga dapat mendukung Indonesia menuju produsen karet terbesar dunia. Dalam upaya memperoleh klon-klon unggul, para peneliti dan pemulia tanaman terus menerus melakukan penelitian untuk menghasilkan klon karet unggul baik penghasil lateks, maupun lateks-kayu. 

Balai Penelitian Karet Sembawa telah menghasilkan klon-klon karet unggul yang direkomendasikan untuk periode tahun 2010-2014. Sistem rekomendasi disesuaikan dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman  yang menyebutkan bahwa klon/varietas yang dapat disebarluaskan kepada pengguna harus berupa benih bina. Klon anjuran komersial dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok klon penghasil lateks dan penghasil lateks-kayu, yaitu : 

  
Potensi Produksi
Data potensi produksi lateks merupakan rata-rata produksi tahunan selama 5 – 15 tahun sadap. Potensi ini merupakan hasil pengamatan pada plot percobaan dengan pengelolaan yang dilakukan sesuai standar dan penyadapan dilakukan dengan sistem s/2 d/3 selama dua tahun pertama dan diikuti dengan s/2 d/2 tanpa menggunakan stimulan. 
Potensi produksi klon-klon anjuran komersial yang telah direkomendasikan sebagai berikut : 


INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI :
HP : 081380464225

Sabtu, 20 Oktober 2012

JUAL BIBIT KARET MUSIM TANAM 2012/2013

JUAL BIBIT KARET UNGGUL MUSIM TANAM 2012/2013
Karet sebagai komoditas eksport unggulan Indonesia, kini makin diminati oleh rakyat dan perusahaan perkebunan. Pastikan bibit karet yang anda tanam berkualitas dan unggul, dengan membeli di tempat kami.



KEUNGGULAN BIBIT KARET DARI KAMI
1. Usaha Pembibitan Terdaftar dalam Tanda Registrasi Usaha Pembenihan (TRUP) dari Dinas Perkebunan.
2. Kemurnian Klon Kebun Entres (sumber batang okulasi) yang terjamin dengan adanya Sertifikat Mutu Entres dari UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan.
3. Kualitas bibit yang setara dengan produksi Balai Penelitian Karet Deptan, dengan harga yang 30% lebih hemat.


INFORMASI LEBIH LANJUT :
Telp HP : 081380464225

Email : sinceh.plantation@gmail.com

Sabtu, 25 Agustus 2012

Investasi Kebun Karet



Investasi Kebun Karet

Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan salah satu the emerging market economies of the world (E7) yang diprediksi akan memiliki ekonomi lebih besar dari negara maju yang tergabung dalam G7 di tahun 2020. Kuatnya ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang meyakinkan membuat Indonesia naik rating menjadi 'Investment Grade'. Posisi ini menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju lainnya.
Salah satu keunggulan Ekonomi Indonesia adalah dalam sektor perkebunan, dimana Indonesia dikenal sebagai supplier komodiitas perkebunan dunia seperti kopi, kakao, sawit dan karet. 
Dalam hal ini kami membuka peluang bagi masyarakat luas untuk ambil bagian berinvestasi di sektor perkebunan, sehingga dapat ikut menikmati pertumbuhan ekonomi Indonesia tesebut.


A. Kenapa kita harus investasi?
1. Inflasi per tahun yang tinggi membuat biaya hidup, termasuk biaya pendidikan akan mengalami kenaikan tiap tahun
2. Ekonomi Indonesia sedang tumbuh rata-rata 5% per tahun, merupakan peluang untuk ambil bagian sehingga bisa ikut  mendapatkan keuntungan
3. Investasi merupakan usaha produktif untuk meningkatkan pendapatan dan jaminan masa depan.
B. Kenapa Pilih Komoditas Karet?
1. Konsumsi karet dunia diprediksi mengalami kenaikan, China meningkat 9,1%, India 5% dan Malaysia 7% sumber The Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC)
2.  Indonesia ditargetkan menjadi produsen karet nomor satu dunia pada 2020 dengan produksi 6 juta ton (Gapkindo)
3. Kenaikan harga karet dunia rata-rata dari tahun 2001 s.d. 2010 adalah 24% (indexmundi)
4. Mencermati pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor serta potensi peningkatan yang semakin membesar di China dan India, tidak ada satu lembaga pun yang dapat memperkirakan terjadinya penurunan kebutuhan akan karet alam
C. Tujuan Investasi Kebun Karet
1. Menciptakan nilai tambah bagi stake holders melalui pengelolaan perusahaan perkebunan karet yang efektif dan efesien
2. Menciptakan peluang investasi di sektor riil bagi masyarakat yang mampu memberikan keuntungan yang sangat baik bagi  peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyaraka
3. Membangun perkebunan perkebunan karet berdasarkan Good Agricultural Practice yaitu mengupayakan keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan.

D. Bagaimana skema dan keuntungannya? 
Ada dua jenis paket investasi yaitu kebun baru, dan kebun produktif. Skema investasi ini adalah menggunakan prinsip bagi hasil (profit sharing a.k.a. Mudharabah) dengan kisaran 60% dari net revenue. Proyeksi return (tingkat keuntungan) adalah di atas 50% per tahun, angka yang sangat baik untuk sebuah instrument investasi. Berikut adalah simulasinya;

Kewajiban investor :
1. Menyerahkan dana investasi sesuai dengan paket
2. Menandatangani Perjanjian Kerjasama
Hak Investor
1. Mendapatkan sertifikat kepemilikan tanah (kebun karet)
2. Mendapatkan uang bagi hasil sesuai dengan keikutsertaan dalam investasi
3. Mendapatkan laporan produktifitas kebun 3 bulanan

E. Perbandingan dengan Investasi yang Lain
1. Tabungan di Bank memberikan return 2.5% per tahun
2. Deposito di Bank memberikan return 7% per tahun
3. Reksadana memberikan return sekitar 25% per tahun
4. Investasi pohon kayu jati memberikan keuntungan 43% per tahun
F. Kelebihan investasi kebun karet
1. Memberikan tingkat keuntungan lebih tinggi daripada instrument investasi yang lain
2. Lahan kebun tersebut menjadi milik investor yang nilai jualnya akan meningkat dan bisa dijual kapan saja
3. Mendapatkan pemasukan yang kontinyu per bulan (payrol system) sehingga bisa digunakan untuk biaya pendidikan anak dan kebutuhan sehari-hari
4. Merupakan investasi berkelanjutan dan bisa diwariskan ke anak cucu
5. Merupakan investasi yang menghijaukan lingkungan, sehingga ikut melestarikan bumi
G. Kenapa sebaiknya investasi dengan kami
1. Indonesian rubber (PT Rubberindo Investama) adalah perusahaan  yang mengelola dana dari masyarakat untuk diinvestasiakn dalam usaha perkebunan dan perdagangan karet. 
2. Indonesian rubber memiliki kerjasama ekslusif dengan Balai penelitian Karet Departemen Pertanian RI
3. Indonesian rubber memiliki kerjasama ekslusif dengan perusahaan perkebunan karet swasta nasional dalam budi daya dan pemasaran.

H. Keterangan lebih lanjut hubungi kami :

HP 081380464225
Email : sinceh.plantation@gmail.com

, petani pilih usaha bunga hias

Hengky Chandra Agoes
Senin,  13 Mei 2013  −  15:58 WIB
Harga karet anjlok, petani pilih usaha bunga hias
Foto: Hengky Chandra Agoes
Sindonews.com - Anjloknya harga karet hingga Rp7.000 menyebabkan petani karet banting setir dan memilih menjual bunga hias. Seperti yang terjadi di Desa Noman, Kecamatan Muara ,Rupit Kabupaten Musi Rawas (Mura).

Nilas, ibu rumah tangga di daerah tersebut mengatakan, dirinya melakoni bisnis bunga hias karena penghasilan dari karet tidak mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari. "Kita kerja sekarang susah apalagi menerima upahan menyadap karet. Sebab, tidak ada yang memakai jasanya karena pemilik kebun merugi, tidak bisa membayar gaji penyadap," ujarnya, Senin (13/5/2013). 

Harga karet yang semakin turun ini menyebabkan warga yang biasa hidup dari menyadap karet harus mencari biaya tambahan untuk menghidupi keluarga. Bisnis bunga hias pun dinilai salah satu alternatif lain dengan modal Rp25.000 per bunga bisa mendapatkan keuntungan lebih. 

"Ya modal Rp25.000, bisa membeli bahan bunga hias, yakni kertas plastik, lem, pot bunga dan kayu untuk tangkai bunganya. Sedangkan harga jual bunga hias yang sudah jadi Rp100.000, hingga Rp200.000, per pot bunga dan memerlukan waktu hanya tiga hari membuat bunga hias tersebut," tuturnya.

Senada dengan Nilas, Rita menuturkan, akibat anjlok harga karet menyebabkan suaminya saat ini berhenti sementara menjadi pekerja penyadap karet. Pasalnya pemilik kebun karet merugi karena biaya besar diperlukan daripada penghasilan dari menjual karet.

"Kalau menunggu hingga harga karet normal, kita enggak makan-makan, yang ada kita kurus," katanya..

Bisnis bunga hias yang ditekuninya dengan warga setempat di daerah tersebut hanya bermodalkan usaha nekad. "Karet memang sebagian besar mata pencaharian warga sini. Tapi untuk sekarang harus beralih ke usaha lain agar kita bisa bertahan hidup, daripada kita enggak makan," ujarnya. 

Pihaknya memint agar pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat memperhatikan warganya. Sebab usaha ini merupakan hasil karya ibu rumah tangga Desa Noman dan diharapkan dapat dikenalkan ditingkat Provinsi ataupun Nasional. "Tolong perhatikan hasil dari kami ini karena bisa dipasarkan atau di jualbelikan," kata dia.

Sementara, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Mura, Ngadi mengatakan, hampir mayoritas masyarakat di Mura menggantungkan hidup dari usaha perkebunan karet. Baik perseorangan maupun berkelompok. Harga karet yang terus anjlok membuat petani mengalami kesulitan menutup biaya produksi yang dilakukan. 

Sehingga, diharapkan instansi terkait memberikan perlindungan kepada para petani karet. "Kita harapkan jangan sampai perkebunan karet rakyat yang menjadi komoditas utama mati dan hancur karena anjloknya harga karet yang terus menerus," kata Ngadi.

Jual Getah Karet Perusahaan

E-mail   Email Berita
Cetak  Print Berita
PDF  PDF Berita
TANJUNGBINTANG – Bud (18) menerima upah sebesar Rp800 ribu per bulan sebagai buruh harian lepas di PTPN VII unit usaha Berhen, Tanjungbintang, Lampung Selatan (Lamsel). Bagi Bud, penghasilan itu ternyata tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Warga Palputih Simpang, Tanjungbintang, itu pun mencari uang tambahan.
    Sayangnya, cara yang ditempuh Bud salah. Getah karet yang seharusnya ia serahkan ke perusahaan tempatnya bekerja, malah dijual.
    ’’Saya sudah 14 kali mengambil getah karet. Setiap kali mengambil 5 kg. Kemudian getah karet itu dijual Rp700ribu per kg kepada penampung yang biasa keliling di kampung. Uangnya buat kebutuhan sehari-hari keluarga saya dan uang sekolah adik,” tutur Bud yang mengaku sudah satu tahun bekerja di PTPN VII unit usaha Berhen saat ditemui di Mapolsek Tanjungbintang kemarin.
    Sabtu (15/5), Bud diringkus satpam PTPN VII unit usaha Berhen. Tak hanya Bud. Erlin (22), warga Desa Palputih Dalam, Tanjungsari, dan Muchridin (23), warga Desa Rejomulyo, Tanjungbintang, juga ikut ditangkap. Hari itu juga, mereka diserahkan ke Polsek Tanjungbintang.
    ’’Erlin, buruh harian lepas yang sudah tiga tahun bekerja di PTPN VII unit usaha Berhen, ditangkap satpam sekitar pukul 11.30 WIB ketika menyisihkan getah karet yang rencananya akan ia jual. Barang bukti (BB) yang diamankan darinya adalah 15 kg getah karet, satu buah ember plastik, dan satu unit sepeda motor Vega R BE 5134 EB yang digunakan Erlin untuk beraksi,” beber Kapolsek Tanjungbintang AKP Yohanes Agustiantian.
    Sama dengan Erlin, lanjut Yohanes, Bud juga diciduk satpam saat beraksi sekitar pukul 15.00. Dari tangannya disita BB berupa 20 kg getah karet, satu buah ember plastik, dan satu sepeda motor Suzuki Smash BE 9196 DH.    
    Begitu pula Muhridin. ’’Dia ditangkap satpam sekitar pukul 20.30. Malam itu, dia bersama Gepeng (buron, Red) menyadap pohon karet. Jadi, mereka belum sempat membawa getah karet. Dari tangan mereka, diamankan pisau sadap dan senter sebagai BB,” pungkas Yohanes. Muhridin mengaku baru sekali mencuri getah karet. (kyd/ewi)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar